Jumat, 19 September 2008

Menikmati Variasi Oral Seks

KINI perilaku oral seks telah menjadi bagian foreplay atau afterplay dan variasi dalam beraktivitas seks. Oral seks yang dilakukan saat foreplay untuk merangsang fisik, membangkitkan gairah yang meledak-ledak, pemanasan yang hangat sehingga memudahkan menuju intercourse yang menghasilkan puncak kenikmatan.

Setelah sampai puncak, lakukan afterplay dengan oral seks. Dalam afterplay, efek psikis yang lebih dirasakan. Karena kegiatan ini dapat bermakna pencurahan kasih sayang, cinta Anda kepada pasangan melalui dekapan hangat, ciuman, dan kecupan mesra. Sehingga pasangan merasa dicintai sepenuh hati.

Mengenai hal itu, Dr Handrawan Nadesul, membenarkannya. “Kegiatan oral seks yang dilakukan pria maupun wanita dapat menjadi bagian dari foreplay atau afterplay yang menyenangkan,” kata Nadesul saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Rabu (9/4/2008).

Menurut pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media serta penulis kolom dan buku ini, oral seks merupakan kegiatan seksual di luar kebiasaan yaitu dengan cara dari mulut ke kelamin baik dari pihak pria maupun wanita.

“Oral seks bisa dilakukan oleh pria maupun wanita. Untuk oral seks yang dilakukan pada pria dikenal dengan istilah felatio, sementara tindakan sebaliknya disebut cunnilingus. Tidak ada faktor merendahkan derajat keduanya, bila hal ini dilakukan dengan menyenangkan dan memiliki dasar senang sama senang,” kata penulis 74 judul buku itu.

Meski demikian, sambungnya, tidak ada aturan baku yang menyebutkan bahwa kegiatan oral seks harus dilakukan sebelum maupun sesudah berhubungan seksual.

“Tidak harus semua kegiatan seksual dilakukan dengan cara oral seks. Karena kalau tidak dengan cara itu sekali pun, kedua pasangan merasa nikmat maka oral seks bukan menjadi keharusan,” terangnya.

Masih menurut peraih penghargaan sebagai penulis surat kabar peduli kesehatan yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2000, bukan berarti kegiatan oral seks tanpa risiko.

Menurutnya, saat ini terdapat kecenderungan terhadap wanita pekerja seksual memiliki penyakit radang tenggorokan karena tertular dari pasangannya yang memiliki penyakit kelamin. Karena itu, istri juga bisa tertular penyakit tersebut bila suaminya memiliki penyakit kelamin.

“Dari segi kesehatan oral seks sah-sah saja dilakukan, sepanjang orang itu sehat dan tidak memiliki penyakit kelamin. Karena itu, sebelum melakukan oral seks maka pastikan terlebih dahulu alat kelamin pasangan dalam kondisi bersih,” imbuh pria ramah ini.

Ditambahkan olehnya, pada alat kelamin yang berpenyakit, terdapat tanda-tanda yang dapat diketahui sejak dini. “Kalau pasangan memiliki penyakit kelamin biasanya memiliki ciri-ciri luka, bentuk pecah seperti sariawan dan mengeluarkan darah. Bila ketiga tanda tersebut ditemukan, maka sebaiknya hindari melakukan oral seks,” pungkasnya. Selamat bereksplorasi!

Tidak ada komentar: